Tuesday, October 30, 2012

21 TAHUN-Q Untuk IBU


Aku sangat mencintaimu, tanpa bermaksud menduakan kholik-MU
#IBU

(Rahmat Rizki Batubara)
(Anak Pertama dari Rohimannur Nasution)

Anak pertama,
mungkin tidak menjadi sesuatu yang special untuk mu sobat !
tapi,
berbeda denganku….
Bisa anda bayangkan ketika menjadi seorang ayah, atau bahkan seorang ibu. Masa-masa menantikan lahirnya hadiah pertama dari Allah , buah hati.
mencoba meraba, muka,warna kulit,rambut lurus atau keriting …hahahaha
yah hadiah pertama setelah dirimu menyempurnakan agamaMU.
Sedangkan aku,
adalah hadiah pertama dua Orang hebat seperti mereka,
apa pantas ???
hahhahhahahha
entah sampai kapan aku bisa menjadi kebanggan buat mereka
entah bagaimana caranya menyempurnakan mimpiku untuk berbakti pada mereka,
walau tak sehebat Al-Qorni
tak kepatuh Buya Hamka
tak setegar Nabi Ibrahim

Karena ,
aku/kamu/dan kita semua PASTI punya mimpi untuk mereka !!!

Simple aja teman , kalau kau membaca catatan saya ini, berarti kamu adalah salah satu orang yang beruntung di Dunia. DAN KUTANTANG KAU !!!
untuk mengirim hadiah buat BUNDA

TIKET GRATIS HAJI ,
Bismillahirrohmanirrohim



Sunday, October 21, 2012

Menghilangkan Single Fighter Menjadi Amal Jama'i


  Oleh : Rahmat Rizki Batubara
(KETUM LDF ALBAHRI FTK
Pemerhati dan Pelaku Perkembangan Dakwah ITS )

Miltansi (Semangat Berjuang) berlebih sehingga menganggap hanya bekerja sendirian
serta melupakan teman , kelompok atau golongan adalah salah satu penyebab futur (melemahnya semangat) sehingga meninggalkan Da’wah.
(Batubara_ME’09)

                          Pada dasarnya sebuah lembaga dakwah jurusan  sudah memiliki struktural kepengurasan yang tersusun rapi sejak di syah kannya di majelis akbar. Namun, tidak jarang pada prakteknya dilapangan orang yang muncul atas nama Lembaga Dakwah Jurusan hanya itu-itu saja.Mulai dari membuat Proposal,perizinan ruangan, yang mikirin dana , sampai-sampai pembawa acara disikat oleh satu orang saja.
kemana yang lain?
Pada bagian ini kita akan membahas tentang penyebab Single Fighter dan membentuk kesolidan struktur  sehingga kita tidak lagi sendirian.
1.       Penyebab Single Fighter
Dengan adanya perbedaan hawa dan suhu di masing – masing jurusan di ITS, penggolongan single fighter akan terbagi oleh beberapa kondisi, anatara lain :

v  Rapuhnya ke-solid-an Struktur
Gerakan yang solid akan memberikan dukungan yang sangat besar bagi setiap aktivis untuk memiliki daya tahan di medan perjuangan.Solidnya struktur akan menciptakan suasana yang nyaman dan melegakan semua aktivis.Sehingga suasana kerja pun akan lebih kondusif dengan adanya kesolidan struktur.
Namun, ketika Susana struktur tidak solid akan menimbulkan dampak negative bagi seluruh aktifis sehingga menimbulkan kelelahan jiwa dan gugur satu per satu meninggalkan medan da’wah.
….Rahmat Allah berada bersama-sama dengan jamaah.Ssungguhnya serigala hanya akan memakan kambing yang menyendiri ( H.R. Tabrani)
Beberapa hal yang menyebabkan rapuhnya kesolidan struktur adalah sebagai berikut,
-        Munculnya Sekat Komunikasi
Komunikasi terkesan begitu remeh oleh sebagian orang, namun ia merupakan factor paling besar pengaruhnya dalam hal ke-solid-an stuktur.
Contoh sederhana adalah, dalam hal membalas jarkom sms untuk kumpul membicarakan agenda dakwah.Terkadang kita lalai untuk menjawab sms tersebut atau bahkan sengaja tidak terlalu menghiraukannya.Sehingga menstimulus datangnya perkiraan-perkiraan yang kadang bersalahan oleh sang jarkomers.
Padahal Rasulullah SAW, semasa hidupnya selalu menjawab semua surat yang datang kepada beliau, tidak satu pun yang terlewatkan.
Ini adalah titik awal muhasabah dalam hal yang sederhana , menjawab pesan . Karena jawaban kita pada saat itu sangat berharga bagi keberlangsungan dakwah.Sehingga tidak melahirkan persangka-persangka diantara aktifis dakwah.
Namun beda halnya ketika kita mengganti subjek menjadi orang yang mencoba memulai komunikasi (dalam contoh diatas adalah sang jarkomers) ketika balasan sms tidak kunjung ada, bukan menjadi bekal bagi kita untuk memikul beban dakwah ini sendirian,sehingga menganggap teman-teman yang lain tidak begitu mempedulikan.Kuncinya ada dipembudidayaan Tabayyun dikalangan sesama aktifis,adalah langkah konret yang harus kita lakukan agar semua masalah bisa terkomunikasikan dengan baik. Karena banyak sisi dari teman seperjuangan kita yang tidak kita ketahui,apalagi terkait masalah hati, keluarga, perkuliahan ataupun kesibukan-kesibukannya yang lain.
-        Melirik Lembaga Lain
Keberadaan LDJ di masing masing jurusan , kita akui tidak sebegitu tenar dengan Himpunan ataupun BEM Fakultas hingga BEM Universitas.Dan ini tidak membuat kita menutup mata ingin bergabung ke lembaga tersebut karena jauh lebih menggiurkan dibandingkan LDJ.Sehingga satu per satu aktivis dakwah jurusan pun mulai berguguran sehingga melahirkan kesendirian( single fighter).Namun dalam skala yang wajar hal seperti diatas terjadi lain hal nya jika, seorang aktifis dakwah itu meninggalkan dakwah nya dijurusan demi amanah dakwah di tempat yang jauh lebih tinggi kedudukannya, contohnya institusi . padahal kondisi jurusan masih benar-benar belum tercover oleh aktivis yang lain.Peran pemetaan kader harus benar-benar berfungsi di Lembaga yang ranahnya jauh lebih luas dari LDJ, contohnya JMMI/KAMMI.
v  Minimnya jumlah kader dakwah dalam jurusan
Komposisi kader dakwah , baik itu yang memang sudah terbiasa dengan dakwah semulai Sekolah menengah Akhir ataupun yang sederajat ( ADS)  ditambah orang yang tertarik pada dakwah sejak memasuki masa perkuliahan ( ADK/Simpatisan) tidak menyebar begitu merata di semua jurusan, ada beberapa jurusan yang hanya memiliki lima orang , tiga orang , atau pun bahkan hanya sendirian.
Namun hal ini tidak menjadi alasan buat kita untuk meninggalkan dakwah di jurusan dan melarikan diri ke wajihah yang lain.
Di antara sekian jenis kemiskinan, yang paling memprihatinkan adalah kemiskinan azam, tekad bukannya kemiskinan harta (Rahmat Abdullah)
v  Perbedaan Fikroh Harokaiah
Ketika banyak orang ingin ingin menuju tempat yang sama , namun berlaianan jalan dalam menempuhnya, adalah sebuah hal yang wajah dalam fitrah manusia.Tidak terkecuali dengan fikrah ( cara berfikir) perjuangan dakwah.
Dibeberapa jurusan hal ini menjadi kekayaan sendiri ketika banyak “gender” pola pemikiran perjuangan dakwah di dalamnya, sehingga hal yang salah ketika melahirkan  perdebatan diantaranya , lalu menimbulkan niatan untuk meninggalkan beban dakwah . lalu beralih ke tempat yang lain.
Sebut saja di jurusan A , ketika ada beragam Fikroh Harokaiah di dalamnya, Jamaah Tabligh, Ikhwanul Muslimin, Salafi dll. Dengan perbedaan yang ada semuanya seolah disibukkan dengan jalannya sendiri-sendiri, LDJ ditinggalkan diurusi oleh satu golongan saja. Ketika ditanya, Bagaimana kondisi LDJ antum, dengan singkat ia menjawab, “Itu bukan urusan saya lagi.” Na udzubillah. Mudah-mudahan hal ini terlepas jauh dari diri kita.
Perihal tinggal-meninggalkan LDJ dikarenakan perbedaan Fikroh tadi membuat peluang rapuhnya barisan dakwah di jurusan . Padahal sudah menjadi aib yang diketahui oleh khalayak umum bahwa kader LDJ itu sangat sedikit dibandingkan dengan organisasi mahasiswa yang lain.
Dan proses tinggal-meninggal ini akan menjadi titik akhir sedikitnya aktifis di Lembaga Dakwah Jurusan .
Disalah satu Jurusan di ITS, sebut saja ia adalah LDJ K, ada tiga orang bersahabat yang terbiasa duduk bersama mengkaji keberlangsungan LDJ nya.Namun, hal itu tidak berlangsung lama ketika salah seorang dari tiga sekawan ini tahu bahwa kedua temannya sudah tergolong kedalam Harokiaiah yang berbeda dengan ia dan mulai saat itu hilanglah pola komunikasi antara mereka , tinggallah ia sendirian tanpa mempedulikan kedua rekan nya tadi, padahal Allah telah membuktikan pada kita barisan yang kokoh akan selalu mendapat pertolongan dari Allah, coba kita ingat peristiwa perang Badr,penaklukan Andalusia ataupun bahkan komposisi pasukan pada saat perang Muth’ah. Perbandingan jamaah yang sampai pada 1:9 , namun semua hasil selalu diluar logika dari manusia.ketika Allah menjanjikan aka nada “hadiah indah” dari Allah pada mereka yang menegakkan syariatnya di muka bumi ini dengan cara berjamaah.
Kembali pada cerita awal di jurusan K, akhirnya al-akh ini kewalahan untuk mengurusi secara keseluruhan keberlangsungan LDJ dan akhirnya LDJ K pada saat itu berjalan stagnan.tidak ada perubahan yang begitu berarti.
2.       Membentuk Kesolid-an Stuktur sehingga kita tidak lagi sendirian
Ketika kita berada di kondisi single fighter, apa hal yang akan kita lakukan untuk membentuk sebuah stukture yang solid sehingga kita tidak lagi bekerja sendi, beberapa hal yang harus kita benahi diawal adalah sebagai berikut berdasarkan hal-hal yang membuat terjadinya kondisi single fighter seperti yang dipaparkan sebelumnya.
v  Membentuk Satu Kelompok Mentoring
Ketika teman seperjuangan yang satu angkatan sudah mulai menjauhkan langkahnya dari Lembaga dakwah jurusan dan tidak berniat untuk kembali lagi, kita tidak boleh berlama-lama pada kondisi ini.Membentuk satu kelompok mentoring yang tepat satu angkatan dibawah  ataupun dua tahun dan seterusnya dengan komposisi kader-kader terbaik dari jurusan yang siap untuk diarahkan adalah langkah konkret untuk menghilangkan single fighter pada sebuah Lembaga dakwah jurusan. Sedangkan metode pengkelompokkan telah dibahas di BAB sebelumnya.Karena, ketika pada tahun kita terjadi single fighter , harapannya tidak pada tahun setelah kepengurusan kita.
v  Memperbaiki Alur Komunikasi
Bersinggungan dengan bahasan sebelumnya tentang komunikasi,setelah kita membahas bahwa komunikasi adalah salah satu point yang sering memunculkan terjadinya single fighter, kita akan coba memperbaiki komunikasi yang telah dibahas sebelumnya.Ada pun pola komunikasi yang kami tawarkan adalah,
-        Fadiyah
Pendekatan personal , pada setiap orang yang kita anggap sebenarnya masih mau bersumbangsih untuk keberlangsungan agenda dakwah di jurusan.Bisa jadi orang-orang yang kita lihat menjauh dari dakwah sebenarnya sangat berhasrat untuk berjuang bersama – sama , namun dikarenakan tidak tahu apa yang akan dilakukan ia hanya bisa diam dan senantiasa ikut mendoakan. Metode pendekatan fardiah dapat dilakukan dengan cara-cara seperti berikut,
Mengajak makan bareng habis jumatan di pasar jum’at MMI, Banca’an makan malam di warung-warung keputih/Jembatan Mer / tempat yang rekomended CakHar  dan  CakBas ,bisa juga dengan pendekatan mata kuliah sambil  belajar bareng men-design ataupun kalkulus-fisdas.
Pada saat-saat seperti diatas kita selipkan pembicaraan yang berkaitan dengan kondisi kampus dan jurusan terutama kondisi dakwah jurusan. Lalu mengajaknya kembali untuk bergabung dan memperbaiki keadaan yang ada bersama-sama.
-        Jama’ah
Memperbaiki pola komunikasi secara jamaah adalah hal yang sangat rumit ketika kita beda menjadi satu bagian di dalamnya.Namun hal ini akan kembali menjadi kelebihan ketika kita memposisikannya dengan sikap yang tepat, adapun langkah – langkah yang kami sarankan untuk memperbaiki pola komunikasi secara komunal contohnya, Mengadakan MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa).Mabit adalah media yang paling jitu untuk memperbaiki pola komunikasi antara aktivis dakwah.Namun, ketika kita berda pada keadaan , “bagaimana ingin MABIT ! sedangkan syuro saja tidak ada yang datang. Pembenahan yang kita lakukan adalah menggunakan media Surat resmi sebagai Undangan, bukan hanya sekedar SMS, karena mudah kehapus. Langkah ini pernah dilakukan pada teman-teman di jurusan Teknik Sistem Perkapalan pada tahun 2010 silam dan hasilnya sangat memuasakan karena target yang kita inginkan yaitu mendatangkan teman-teman yang sudah mulai jarang kelihatan akhirnya kembali bersama kita.
Ketika Mabit tidak mendapatkan Respone yang begitu signifikan,langkah yang harus kita tempuh adalah mencoba mengkonsep acara RIHLAH dan lagi-lagi mengundang target peserta yang sama dengan surat undangan resmi.
-        Syuro rutin PH , Departemen dan Iqob
Setiap minggunya minimal satu kali PH LDJ harus duduk bareng membahas perkembangan LDJ,permasalahn yang timbul disetiap lini. Hal ini akan membantu pemecahan maslah secara bersama dengan sistemik.Namun, syuro rutin ini bukan hanya sebagai sarana pemecahan masalah sehingga saat tidak ada masalah yang ditemukan maka membuat kita berpikir tidak usah ada syuro yang dilakukan,pemikiran seperti ini sangat salah, karena ada momentum besar pada saat syuro rutin yaitu Silaturrahim.maka oleh karena itu seni mengolah syuro juga menentukan kapasitas dan kualitas sebenarnya dari masing-masing LDJ
Sedangkan iqob , disni dimaksudkan adalah adanya hukuman yang telah disepakati bersama semua anggota syuro disaat adanya pelanggaran-pelanggaran selama berlangsungnya syuro. Contohnya siapa yang telat wajib membawa konsumsi untuk akhwat yang ikhwan push-up 20 kali.Atau bahkan yang lebih keren PR hafalan.
 v  Memperbaiki Manajerial
Pembagian tugas yang tidak merata pada setiap aktivis akan membuatnya mulai gamang dalam mengikuti seluruh agenda dakwah.Manajemen yang tidak bagus akan melahirkan gerakan yang tidak beraturan dan mendekati kehancuran. Shaiykh Mustofa Mansyur berkata ,” Amal Islami harus berjalan secara takhtith (perencanaan) yang teliti tidak boleh asal-asalan, spontanitas dan reaksioner.Krena itu untuk mencapai keinginan bersama, amal jama’I harus menentukan program yang jelas dengan sarana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran yang telah diputuskan.
“sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barissan yang teratur seakan akan mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh.( As-Shof : 4)
Manajerial yang baik adalah fungsi kualitas mengakselerasi kenerja dan mengobtimalkan hasil dan penataan yang rapid an tertatur dan tentunya terus mengawasi ( quality control) perkembangan sejauh mana LDJ dapat kembali menstimulus semua agenda dakwah jika pernah berhenti, maka oleh karena itu perlu adanya Evaluasi demi evaluasi, semakin sering LDJ melakukan evaluasi maka semakin banyak ide konkret yang akan di dapatkan
v  Memperbaiki Operasional
Arahan kerja dakwah jurusan harus benar-benar sesuai dengan grand design yang telah ditetapkan diawal dengan analisa SWOT yang telah dilakukan sebelumnya agar terjadi kesinambungan kkerja dakwah dari masa ke masa , tidak berjalan ditempat.Kesinambungan kegiatan dengan target-target yang telah diputuskan sebelumnya akan mewarnai semua aktivitas jamaah dan akan membuat semua aktivis merasa memiliki akan LDJ nya masing-masing.Contoh konkretnya adalah, adanya kegiatan LDJ setiap bulannya
Ada juga beberapa hal yang penting kita benahi demi terwujudnya kondisi LDJ yang sama-sama kita inginkan, sehingga mengantisifasi terjadinya single fighter di Lembaga Dakwah Jurusan.adapun antara lain,:
v  Pemilihan Mash’ul ( Pemilihan Pemimpin)
“Komandan adalah gambaran dari kondisi Pasukannya, sedangkan kondisi Pasukan adalah gambaran keadaan pemimpinnya.”
Seorang pemimpin adalah Ruh dari Organisasi, orang yang siap terus termotivasi dan siap memotivasi dengan segala keadaan.Namun, ketika pemimpin yang telah ditetapkan mencontohkan prilaku yang seolah tidak mau tahu dengan kondisi lembaga, dibiarkan berjalan sendiri akan memanjakan semua jamaah dalam ke-stagnanan dalam bertindak.Maka oleh karena itu ada tahapan yang harus ditempuh dalam memilih seorang pemimpin.Antara lain :
-        Yang paling fasih pengetahuan keislamannya
-        Yang paling bagus akhlaknya
-        Kurva sinus semangatnya cepat bangkit dari keterpurukan
-        Siap memotivasi
-        Akrab dengan rekan seperjuangan
-        Akademik yang baik
Jika memang benar-benar ada orang yang memenuhi syarat diatas , ia harus kita majukan sebagai seorang mash’ul . tanpa harus memikirkan dalih yang lain, karena beban dakwah akan semakin terasa jika menjadi seorang mash’ul , jauh berbeda jika kita hanya menjadi jundi saja.
dalih ingin aktif di lembaga yang lain sementara dismpan dulu , karena kekuatan dakwah kampus ITS itu harus kita akui terletak di pembinaan masing-masing LDJ/jurusan. Sehingga prioritas perbaikan dakwah di jurusan harus kita utamakan.
Mudah-mudahan dengan adanya tahapan proses terjadinya peristiwa single fighter  dan bagaimana cara menyikapinya. Dapat membuahkan semangat bari bagi seluruh aktivis dakwah jurusan untuk terus membenahi diri dari masa ke masa. Dan kembali menjaga keberlangsungan dakwah.

“Keberhasilan Dakwah dalam Jurusan adalah keberhasilan dakwah se-ITS.sedangkan keberhasilan Dakwah di-ITS adalah keberhasilan dakwah se-Indonesia”.Harapan itu masih ada
“wallohu a’lam”