Thursday, May 24, 2012

Anganku : sudah nyata bagimu



se Orang botcah
mungil tubuhnya
tambun senyumnya
Namun,MEMBARA semangatnya

tak begitu kenal pena
tak perlu teori Fisika
bongkahan batu yang menghantam tank-tank amerika
cukup mengajarkan fisika momentum baginya

mulutnya selalu kelihatan mengunyah
bukan Congkak akan harta nya
muroja'ah Al-qur'an
jadi sarapan buatnya

RUH nya pun melayang
tergilas TANK-TANK amerika

ANGANnya pun melayang ke Surga
bersama
MIMPI-nya

dengan Pena,Buku
seperti yang kau punya

BAHKAN lebih

Monday, May 21, 2012

BELUM RAMPUNG


“Permainan yang sangat monoton,BERTAHAN.sepak bola negative”
Begitulah cara supporter memaki permainan intermilan kala menjuari “LIGA CEMPION” dua tahun yang lalu,hal itu pun terulang oleh supporter Barcelona kala Chelsea mematahkan jagoan katalan itu di geornata semi final dalam liga ter-Akbar di eropa itu.

Masih dalam bingkisan petualangan ataupun perjuangan untuk mencetak gol dan memenangkan pertandingan,bagaimana cara menggiring bola,umpan tik-tak ,satu-dua,bahkan tendangan tajam yang mendramatisir pertandingan,membuat para supporter dan penonton hanyut dalam pertempuran hingga tak sadar kan diri bola bundar yang menggelinding dari kaki ke kaki itu pun menguasai diri.maka, wajar saja ketika ada supporter yang nonjok muka wasit,nyelonong masuk ke lapangan bahkan menangis ketika tim andalannya harus kandas dalam pertandingan.

Kawan,kali ini saya coba menggelindingkan bola bundar itu menuju suatu gerakan yang bukan mengatas namakan pribadi,bukan jua mengatas namakan TIM, kota,Negara hingga ke-ash shobiahan pun harus hanyut dalam pergerakan ini ! GERAKAN DAKWAH KAMPUS

KENAPA harus sepakbola..?

TIM,Pemain (Bek,Penyerang,Kiper ataupun bahkan pelatih)..coba anda renungkan keseluruhannya adalah hal yang sangat berkaitan dengan sebuah gerakan yang mengatas namakan dakwah, NAMA LEMBAGA,Pengurus Harian,Staff Departement bahkan para dewan Pembina.komponen yang saya rasa hampir peran yang sama.

Saat ini tidak ada salahnya kita lihat keadaan TIM kita sendiri, yang mau tidak mau kita adalah komponen yang sama di dalamnya,AKTIVIS DAKWAH KAMPUS

.............................................loading

Sunday, May 20, 2012

MENELISIK MIMPI : kau kan ku raih


dimana sebenarnya kau bersembunyi
karena ku tahu
gelap gempita pun tak sanggup,sembunyikan mu

mana seberkas cahaya dulu
gundukan gundah ku
mencari mu

karena bulan pun
kan pulang tika
sang fajar mulai menyingsing

matahari pun , tahu
kapan kan branjak
tuk penuhi titah tuhanNYA

tapi, kau !
SOMBONG
ku masih menanti hadirmu
buktikan kau kan datang

karena aku tak mau selamanya berMIMPI

Tuesday, May 1, 2012

PELANGI yang dinanti

lama nian HUJAN ini kan berhenti
padahal petir sudah sungkan kembali
gemuruh pun senyap tak berbunyi

Entah kenapa
padahal seperti tertatih basahi BUMI

Lama nian ku tunggu datangnya PELANGI
padahal HUJAN tlah sungkan tuk berhenti

seAkan mengerti maksutnya Hati

PELANGI...
Kapan kau kan datang lagi

AYAH KU-RINDU

Malam ini salju turun ^^
Duduk di bawah pohon depan Starbuck. Ku keluarkan tangan ku dari dalam kantong jaketku, kutempelkan tangan ku ke pipi laki-laki disebelah ku, mata kita saling bertatap. “Ayah, pipimu.. berkerut”

Ingatan ku menjelajah ke masa 16 tahun yang telah terlewatkan. Seorang anak kecil yang berlari-lari kecil saat mendengar deru mobil, kemudian.. “hup..!!” anak kecil itu sudah berada di dalam gendongan sang ayah,
“ Apa kabar putri kecil ayah..?? “
“ Sudah makan? “
Kini yang ditanya menggeleng sambil tersenyum
“ Sudah sesore ini kok belum makan? Hemm…???”,
“ Yayi ingin gula-gula kapas..”, lebih terdengar seperti rengekan
Sang ayah menggeleng kemudian mendudukkannya di kursi ruang makan.
“ Uty belum pulang yayi? “
Yang ditanya hanya menatap sambil bibirnya yang tetap terkatup dan membentuk huruf u terbalik. Kakinya yang tak menyentuh lantai, menggantung, di gerak-gerakkan seolah ingin protes bahwa dia sedang tidak selera untuk makan.
Sang ayah mendekat kemudian memberikan punggungnya,
“ Ayuk, kita makan diluar setelah itu kita beli gula-gula kapas”,
Si anak pun langsung melompat ke punggung sang ayah seraya berkata
“ lima ya yah?”
Sang ayah mengangguk. Kemudian tidak lama si anak dengan sang ayah sudah sibuk dengan makanannya masing-masing. Beberapa makanan si anak jatuh ke bajunya, dan beberapa butir nasi menempel di mulutnya, sang ayah pun hanya tersenyum kecil sambil membersihkan mulut si anak. Setelah makan sang ayah bertanya,
“ Yayi kenyang?”
“ he’em..”,
“ masih ingat yang pernah ayah pesankan kepada yayi ? bagaimana sabda Rasulullah tentang etika makan, jika sudah kenyang .......?”,
“ makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang”,
“ Jadi, masih mau makan gula-gula kapas?”,
Sang ayah tersenyum senang. Si anak menimpalinya dengan senyum juga, merasa terjebak, tetapi si anak tetap tidak ingin menyerah..
“ Sekali saja yah..”, matanya menapat memohon sambil memicingkan salah satu matanya, bibir bawahnya digigit, sang ayah menyerah, sang ayah beranjak dari kursinya dan segera bergerak menuju mobil.
“ Yes!!”, si anak bergerak meyusul dibelakangnya sambil menari-nari kecil dan tersenyum penuh kemenangan.
Iya, anak kecil itu adalah aku dan sang ayah adalah orang yang sedang duduk disampingku saat ini, ayah terhebat ku. Saat itu kami tetap tidak membeli gula-gula kapas karena aku tertidur dan melupakannya saat sudah bangun. Akhirnya aku pun tahu bahwa aku tidak boleh memakannya. Ternyata setelah aku besar aku baru mengerti bahwa saat itu ayah hanya mengajak ku berputar putar kemudian akhirnya aku mengantuk dan tertidur. Ayah.. ayah… Ia punya caranya sendiri untuk mengatakan tidak meskipun itu hanya tertangkap dalam gerak sederhana yang itu – itu saja.

Di suatu masa juga, si anak kecil itu pernah bereksperimen membuat menara dari kayu-kayu yang tinggi yang kemudian tanpa disadarinya kayu-kayu itu akan rubuh dan menenggelamkan dirinya, disaat-saat itulah malaikat yang tak bersayap ( meminjam istilahnya dewi lestari ) datang melindunginya, menyelamatkannya dari kejadian yang mungkin menjadi detik terakhirnya bisa melihat menara terdekat, yaitu menara buatannya. Disaat itu kulihat ada darah merembes dari kaos biru yang dikenakan ayah, dan akupun menangis. Ayah mengira aku menangis karena terkejut dengan kejadian yang baru kualami, ayah.. ayah.. Pada bahumu yang melindungi, pada matamu yang mewanti – wanti, pada suaramu yang memperjelas batas – batas, pada batukmu yang menandai, pada kata – katamu yang mudah, ayah ku adalah ayah dengan sebenar- benarnya ayah.

Di tahun – tahun yangsulit membesarkan ku, ayah ku selalu punya jalan untuk optimis. Ia punya caranya sendiri untuk yakin bahwa setelah gelap yang pekat , subuh segera tiba. Dan siangyang terang mejadi gamblang . Meskipun itu hanya tertangkap dalam kata sederhana yang itu – itu saja, “barokallah”. Semoga belum terlambat bagi kita untuk memahami, betapa ayah kita punya caranya sendiri dalam mencintai kita

Bila Ayah Tak Selalu Punya Ungkapan Untuk Mengapresiasi Kita
Jika cinta dan perhatian hanya diwakili dengan kata – kata, mungkin abnyak ayah akan masuk dalam kategori orang yangtak berhati. Karena betapa banyak ayah yangsulit mengungkapkan perasaannya bahkan pada anak – anaknya sendiri. Seolah wajah ayah selalu sama, baik gembira ataupun sedih. Tapi apakah ayah miskin cinta? Jangan terburu – buru. Karena Ayah punya caranya sendiri dalam mencintai kita.