sekarang dia sahabatku,
kemana pun aku ingin melangkahkan kaki tak segan aku tuk mengajaknya, wajar kini hanya dia yang setia menemani...
......
kau tahu kawan, kapan aku berkhayal tuk memilikinya...
kemaren,
beberapa hari kemaren aku tersadar makna dari sebuah kesabaran dari seorang wanita berkerudung yang dengan perlahan mengayuh pedal sepedanya dibawah terik matahari yang amt menyengat,wajar surabaya..
aku yang kala itu berjalan berjingkit-jibgkit karena terik matahari yang mencoba mencari apa ada rindang pepohonan, mulai tersadar tentang sebuah makna KESABARAN,,ohh kawan kau tahu bagaimana perlahannya ia mengayuh pedal sepadanya itu,, bak seperti kincir air di tengah sawah yang bergerak teratur oleh desak air, begitulah kawan perlahan sekali....
padahal semua orang mencoba mencari tempat berteduh, tapi ia???
lalui semuanya dengan keISTIqomahan yang luarr biasa,,ya dengan sepedanya...
di hari kedua, aku juga berjumpa dengan bidadari lain yang sangat ikhlas mendayung sepeda rongsoknya, hari ini aku berpikir ,"apa pernah mereka mengeluh atas keadaan itu??
apa pernah mereka menangis menagih janji orang tua mereka agar dibelikan sesuatu yang bisa membuat mereka sedikit merasa ketteduhan rindang pepehonan atau apa saja yang bisa membawa mereka sembunyi dari terik matahari itu...hahaha
...
itulah asal muasal aku memiliki dia kawan sahabt ku ini... kuberi dia nama JIMBRON...poligon bekas berwarna merah...hahahahah
kenapa?
karena aku teramat suka sekali dengan sifat JIMRON di kisah sang pemimpi yang tidak pernah diceritakan mimpinya,,dia hanya ingin laksmi tersenyum,hanya itu ..
laksmi tersenyum dengan kudanya...
tapi, kau lihat kawan ...dia mengantarkan sahabtnya meraih mimpinya,,walau ia sendiri tak sanggup bermimpi...
begitulah "poligon bekas berwarna merah ini" rela mengantarkanku kemana saja yang ku mau tampa pernah mengeluh,hanya kesabaran yang di ajarkannya,kawan.
No comments:
Post a Comment