Wednesday, December 22, 2010
DISINI DI URAT LEHER-MU BAHKAN LEBIH DEKAT LAGI!!
Dan diantara manusia ada sebagian yang berkata,”Kami beriman kepada Allah,” tetapi apabila mereka disakiti (karena ia beriman) keppada Allah , dia menganggap cobaan manusia itu adalah sebagai siksa dari Allah.
Dan pabila dating pertolongan dari Tuhanmu , niscaya mereka berkata,”sesungguhnya kami bersama kamu.” Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada di dada Manusia?
(Q.S.AL-ANKABUT :10)
Ketika banyak aral dan rintangan menghadang terlebih lagi sayatan demi sayatan yang sudah menggores di dahi dan sekujur badanmu sudah membuat dirimu duduk terdiam bisu dan tidak berani lagi melanjutkan langkahmu,mengeluh akan keadaan yang ada pada hari ini dan berfikirkir bahwa janji Allah di masa depan itu hanya sekedar mimpi yang membayang tak pernah kesampaian.maka , ingatlah kembali bagaimana sabarnya Ibrohim as. Membuktikan imannya kepada Allah dengan rela berada ditengah-tengah kepulan api yang merah membara, inagatlah bagaimana Allah dengan bijaksananya menghadirkan air zam-zam untuk si buah hati ismail ketika siti sarah tidak pernah letih mengayunkan kakinya dari sofa dan marwa,ataupun bagaimana syahidnya dua bocah kecil yang menghunuskan pedangnya keleher abu jahal,tembok besar pergerakan dakwah hari itu dibuktikan Allah dirobohkan sepasang bocah itu.
Allah terbukti selalu menepati janji-NYA , tidak akan pernah ia engkar atas semua yang telah digariskan dan dijanjikan-NYA.
Disini di urat leher kita bahkan lebih dekat dari ini, Allah selalu mengawasi kita mengikuti setiap gerak-gerik kita menjaga disaat kita tertidur hingga esok harinya pun tebangun ia tetap mengawasi kita, tidak ada kata lelah bagi-Nya , MUSTAHIL baginya.
Allah hanya ingin menguji siapa-siapa yang benar-benar mencintaNYA semata-mata hanya sebagai pengabdian dan rasa tulus cinta kasih yang dibalut rasa rindu yang sudah amat mendalam. Bukan karena pujian, pujaan orang terlebih hanya ingin mendapatkan pahala kebaikan ataupun terlena karena diiming-imingi kesejukan syurga.
Pastaslah, Ia menaburi kerikil dihidup kita agar terlihat dengan kerikil itu siapa yang sebenarnya berman dan siapa yang sebenarnya terlena oleh dunia,
Apakah menreka mengira mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan,’Kami telah beriman” dan mereka tidak di-uji?
(AL-ANKABUT :2)
Mudah saja bagi Allah atas segalanya , kapan ia harus menguji hamba-NYA ? dengan kesenangan kah? Ataupun dengan cobaan?bisa jadi dengan Amanah?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment