Bismillahirahmanirrahim,
TAHUN BARU, SEMANGAT BARU BEBASKAN AL-QUDS
Dua puluh tiga tahun lalu, 9 Desember 1987
intifadhoh pertama meletus sebagai perlawanan rakyat Palestina atas
penjajahan zionis israel. Koran-koran waktu itu memberitakan
“Pertempuran yang terdahsyat sejak proklamasi negara zionis israel tahun
1948″ .Intifadhoh dalam bahasa Arab bermakna “Bangun mendadak dari
tidur atau keadaan tak sadar”. Pada intifadhoh pertama rakyat Palestina
berperang tanpa persenjataan dan tanpa dibantu negara-negara Arab
tetangganya. Senjata mereka hanyalah batu. Sejak itu generasi baru
pejuang Palestina dijuluki oleh banyak penulis sebagai “The Cildren of Stone“, atau anak-anak batu.
Penyebab meletusnya Intifadhoh pertama
adalah sebuah truk militer israel yang menabrak sekelompok orang
Palestina dekat camp pengungsi Jabalya di Jalur Gaza. Kejadian pada
tanggal 8 Desember 1987 itu menyebabkan empat orang syahid dan tujuh
orang luka-luka. Faktor lain yang memanaskan Suasana adalah meningkatnya
desakan kaum militan Yahudi terhadap pemerintah israel agar mengambil
alih Mesjidil Aqsho atau Harom al-Syarif di al Quds atau East Jerusalem
serta mengklaimnya sebagai Kuil Sulaiman. Sehari sesudah truk nyelonong
sampai enam tahun sesudahnya. Intifadhoh berkobar hebat di hampir
seluruh kawasan Palestina yang dijajah israel, terutama di Jalur Gaza.
Lemparan batu dibalas peluru tajam. Pada
tanggal 21 Desember, israel melaporkan 15 orang tewas dan 70 orang
luka-luka, para pejabat PBB yang katanya mendamaikan dunia melaporkan
hanya 17 orang terbunuh, sedangkan fakta sebenarnya menyebutkan 20 orang
terbunuh dan lebih dari 200 orang luka-luka. Televisi banyak menyiarkan
gambar serdadu israel bersenjata berat memukuli dan membunuhi warga
Palestina. Tayangan-tayangan ini memicu protes dari seluruh dunia.
Keesokan harinya, Dewan Keamanan PBB, lewat sebuah voting yang hasilnya
14:1, “Mengecam kebijakan dan tindakan israel yang melanggar hak-hak
asasi manusia rakyat Palestina diwilayah penjajahan”. Amerika Serikat
yang katanya penganut demokrasi dan selalu berkoar2 tentang HAM adalah
satu-satunya yang abstain dalam pemungutan suara itu. Donald Neff
menulis di Washington Report on Middle East Affairs (WRMEA) “Begitu
cepatnya berbagai tindakan AS itu, seakan-akan kongres memberi hadiah
kepada zionis israel atas perlakuan brutalnya” Laporan Amnesty
Inernasional tahun 1987 mengkritik israel karena menggunakan
metode-metode yang brutal dalam menghadapi perlawanan rakyat Palestina.
“Dalam bulan Desember, setidaknya ada 23 orang demonstran di Gaza dan
Tepi Barat di tembak mati. Terjadi pula pemukulan dan penangkapan
membabi buta. Meningkat juga laporan tentang penyiksaan para tahanan
oleh para anggota israel defense force (idf) dan dinas keamanan umum.”
Itulah zionis Israel diKECAM, diCACI,
diPROTES,diADILI, tetap saja bersikukuh menduduki negeri yang mulia
PALESTINA. Sudah 62 tahun sejak deklarasi Negara zionis di yerusalem,
;lebih dari ratusan ribu warga Palestina kehilangan ayahnya, ibunya,
anaknya, rumahnya, pendidikannya, dan HAK nya untuk menikmati shalat di
masjid nan suci AL-QUDS. Intifada Al-Aqsha telah mendarah daging dalam
bangsa Palestina dan memberikan dorongan sikap tegas menolak penjajah.
Pembebasan Jalur Gaza dari Israel adalah “stasiun pertama” menuju
perjalanan, menuju pengembalian hak bangsa Palestina untuk merdeka.
Tahun baru HIJRIYAH 1432 H( 07 desember
2010) hadir berdekatan dengan peristiwa INTIFADHAH ( 8 desember 2010),
sadarkah kita? Bahwa ini sebagai langkah baru untuk pembebasan masjid
AL-aqsha,yang sudah 62 tahun lebih di kuasai yahudi laknatullah. Saatnya
yahudi lari tunggang langgang meninggalkan bumi para nabi, ini tidak
akan pernah terwujud jika umat islam seluruh dunia tidak ikut andil
dalam pembebasan al-aqsha (kiblat yang pertama), karena ini bukan
masalah warga palestina saja, atau bangsa arab saja tapi ini
permasalahan kita UMAT ISLAM SELURUH DUNIA. Terutama Muslim Indonesia
yang memiliki jumlah terbanyak dari populasi muslim di seluruh dunia.
Maka tiada kata DIAM, tiada kata MEMBIARKAN, tiada kata TIDAK INGIN
MEMBANTU karena Negara Indonesia saja sedang krisis, masyallah tahukah
anda? Bahawa saudara-saudara kita di Palestina memberikan sebagaian
harta mereka untuk korban GEMPA SUMBAR , dll. Dimanakah hati nurani kita
sebagai manusia dan saudara seiman.maka kami
mengajak kepada umat islam:
1. Jangan pernah tinggal diam untuk membela Palestina.
2. Memberikan dukungan secara nyata untuk pembebasan Palestina
3. Pemerintah Indonesia benar-benar konsisten dengan amanah UUD 1945 yang menyatakan “penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan”
1. Jangan pernah tinggal diam untuk membela Palestina.
2. Memberikan dukungan secara nyata untuk pembebasan Palestina
3. Pemerintah Indonesia benar-benar konsisten dengan amanah UUD 1945 yang menyatakan “penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan”
No comments:
Post a Comment